Saturday, November 21, 2015

MATREALISME HISTORIS KARL MAX

Latar Belakang Pemikiran Karl Max Lahir pada tahun 1818 di kota Trier diperbatasan Jerman barat waktu itu termasuk Prussia. Ia kuliah filsafat di Berlin,jerman (filsafat Hegel). Ia masuk Klub Doktor (kumpulan intelektual muda yang kritis dan radikal) waktu itu ia baru semester dua. Mereka menggunakan Hegel sebagai kritik terhadap Negara, mereka menekankan pada rasionalitas dan kebebasan. Mereka juga mengatakan bahwa filsafat hegel itu ateistik makanya mereka juga menentang pengaruh agama. Mereka disebut sebagai "kaum Hegelian-Muda". Sedangkan lawannya kaum Hegelian-Kanan yang mengatakaan hegel itu seorang teolog Protestan, dan mereka mendukung agama serta mendukung Negara Prussia. Kata marx, bahwa hegel hanya teoritis, dan teorinya tidak dapat diterapkan dalam kenyataan, padahal filsafat mestinya menjadi aksi. Filsafat menjadi kekuatan praktis revolusioner. Ia melihat jawaban pertanyaan itu dari pengaruh filsafat feuerbach, yaitu alienasi. Mengapa Hegel tidak turun dari teoritis ke praktis/kenyataan-aksi. Ini karena keterasingan manusia dari dirinya sendiri. Feuerbach mengatakan keterasingan itu terungkap dalam agama. Marx mengatakan agama itu penyebab keterasingan sekunder. Keterasingan primer adalah keterasingan manusia individual dari hakekatnya yang social sebagaimana terungkap dalam individualisme modern. Tanda keterasingan ini adalah eksistensi Negara yang represif. Disinilah kaum proletariat punya potensi untuk revolusi menghancurkan keterasingan itu. Tetapi mengapa manusia itu menjadi terasing? Jawaban ini diperolehnya saat di paris, dimana ia bertemu dengan tokoh-tokoh sosialis seperti Proudhon, friederich Engels. Ia menerima anggapan dasar sosialisme bahwa akar segala masalah sosial terletak pada lembaga hak milik pribadi. Dalam buku ini (The German Ideologi) memuat rumusan pertama "Materialisme Historis" pandangan inti Marxisme. Pada tahun 1845 marx terpaksa meninggalkan Paris. Di Brussel ia bersama Engels masih sempat menulis buku yang paling terkenal manifesto Komunis. Di London ia mulai lebih banyak berfikir daripada revolusi/aksi. ia lebih kosentrasi kebidang ekonomi, untuk membuktikan klaim premisnya. Dimana ia menyatakan perkembangan masyarakat ditentukan oleh perkembangan dalam bidang ekonomi. Pada tahun 1938 di Moskow terbit buku stebal 1000 halaman denngan judul Grundrisse ( Fundations of The Critique of Political Economy). Yang sebelumnya tidak diketahui. Disini dibahas otomatisasi yang bertentangan dengan ide marx sendiri tentang "teori nilai lebih", yang kemudian tidak muncul lagi. Tahun 1859 terbit buku A Contribution of the Critique of Political Economy (memuat rumusan paling ringkas dan jelas tentang pandangan materialis sejarah). Akhirnya pada tahun 1867 keluar buku Marx untuk memberikan pembuktian kebenaran ramalannya tentang kehancuran Kapitalisme dan keniscayaan Sosialisme yaitu Das Kapital, yang buku kedua dan ketiganya diterbitkan oleh Engels setelah Marx meninggal dunia. Bebarapa buku cacatan pinggir marx diterbitkan oleh Karl Kautsky dengan judul "Teori-teori tentang Nilai lebih". 2.1.2 Filsafat Menjadi Praktis Setelah pemikiran Hegel yang seakan sudah selesailah tahap pemikiran Karena semuanya sudah dipahami dalam prosesnya lewat dialektika. Tetapi kenyataannya dunia tidak seperti dalam kerangka teori itu. Dunia kelihatannya sama sekali tidak filosofis. Lalu apa hubungan Negara rasional Hegel dengan realitas? Disinilah kata Marx sudah saatnya filsafat menjadi praktis. Kata Marx filsafat Hegel belum absolute karena hanya absolute diteoritis. Hanya ada kebebasan dalam kerangka teoritis. Filsafat sudah absolute bila realitas sendiri sudah menjadi kerajaan kebebasan. Oleh karena itu sang filosof harus menjadi Prometheus (dalam mitologi Yunani), Yang mengambil/mencuri api (lambang ilmu, kesadaran dan kebebasan) dari Olympos para dewa dan melemparkan kepada umat manusia. Sehingga filsafat Hegel benar dalam level pendidikan di kelas/sekolah, tetapi itu harus dilengkapi menjadi praktis dalam kehidupan nyata/social. Kata Marx:”Para filosof hanya memberikan interpretasi yang berbeda kepada dunia. Yang perlu ialah mengubahnya”. 2.2.3 Matrealisme Sejarah Karl max dalam pandangan terhadap sejarah ia lebih cenderung untuk melihat motor penggerak dalam sejarah , menurutnya Manusia diandaikan hasil total pengaruh dari lingkungannya. Dengan ini maka Marx percaya ketidakbebasan manusia, sehingga manusia itu determinisme lingkungannya. Dan lingkungan adalah perkembangan ekonom. Marx mengatakan; Yang menentukan jalannya sejarah bukan individu-individu tertentu, melainkan kelas-kelas social yang masing-masing memperjuangkan kepentingan mereka. Kepentingan itu ditentukan secara objektif oleh kedudukan kelas masing-masing dalam proses produksi. Walau setiap orang memiliki sikap pribadi masing-masing, tetapi ada sikap kelompok yang ditentukan oleh kedudukan dalam proses produksinya. Walau memang ada benarnya tetapi yang terkadang kelompok Marxisme paksakan adalah mereka tidak menganalisa struktur masyarakat lalu menentukan kelas-kelas masyarakat yang ada, tetapi mereka selalu menganggap kelas langsung menjadi dua yaitu kapitalisme dan proletariat. Padahal tidak semestinya seperti itu. Masyarakat terpisah menjadi dua golongan karena usaha manusia untuk efisiensi, sehingga merupakan keniscayaan. Ada penghisap dan dihisap, karenanya manusia terasing dari dirinya, baik yang terhisap (karena ia bekerja upahan, bekerja bukan untuk merealisasi diri) juga yang menghisap (karena ia hidup tanpa kerja, padahal manusia memanusiakan dirinya dengan bekerja), hanya bedanya ada yang terasing manis dan pahit. Struktur-struktur kelas ini ditentukan oleh factor kekuasaan ekonomi/produksinya dan terlihat dalam level yang lebih atas terdapat pada struktur social-politik dan ideology. Marx berpandangan bahwa sosialisme itu merupakan keniscayaan, dimana melihat syarat-syarat objektif perkembangan manusia maka pada akhirnya manusia menjadi sosialisme (masyarakat tanpa kelas), karena hilangnya hak milik pribadi. Engels menulis: (Marx menemukan) fakta sederhana, bahwa kita harus makan, berpakaian dll sebelum melakukan kegiatan berpolitik, ilmu pengetahuan, seni, agama dll. Dengan demikian tingkat perkembangan ekonomi menjadi dasar untuk bentuk bentuk diatasnya (politik, pengetahuan dst). 1. Prinsip dasar: Keadaan dan Kesadaran Bukan kesadaran manusia yang menentukan keadaan mereka, tetapi sebaliknya keadaan social merekalah yang menentukan kesadaran mereka. Ada dua hal disini yaitu; 1) keadaan sosial manusia yang termasuk disitu produksinya, pekerjaannya. Manusia ditentukan oleh produksi mereka, baik apa yang mereka produksikan, maupun cara mereka berproduksi. Jadi individu-individu tergantung pada syarat-syarat material produksinya. Pandangan inilah yang sebut materialisme sejarah karena sejarah dianggap ditentukan oleh syarat-syarat produksi material. Cara manusia menghasilkan apa yang dibutuhkan untuk hidupnya itulah yang disebut keadaan manusia. "kesadaran (Bewubtsein) tidak mungkin lain dari yang disadari (das bewubte Sein), dan keadaan manusia adalah proses manusia yang sungguh-sungguh". Jadi untuk memahami sejarah dan arah perubahannya, kita tidak perlu memahami apa yang dipikirkan oleh manusia, melainkan bagaimana ia bekerja, bagaimana ia berproduksi. Marx bertolak dari pengandaian manusia berfikir dan bertindak sesuai dengan kepentingannya, sedangkan kepentingannya itu tergantung kelasnya. Keanggotaan kelas tertentu sangat menentukan cara kita memandang dunia, apa yang kita harapkan dan kita khawatirkan, apa yang kita puji dan kita cela. Cara berproduksi itu menentukan adanya kelas- kelas social,keanggotaan dalam kelas social menentukan kepentingan orang dan kepentingan menentukan apa yang dicita-citakan, apa yang dianggap baik dan buruk. Daftar Pustaka JR, Sutarjo Adisusilo (2013). Sejarah Pemikiran Barat : Dari Klasik Sampai Yang Modern , Jakarta: Rajagrafindo. Magniz, Suseno Franz (1999) Pemikiran Karl Max : Dari sosialisme utopis ke perselisihan revisionisme , Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

No comments:

Post a Comment

MATREALISME HISTORIS KARL MAX

Latar Belakang Pemikiran Karl Max Lahir pada tahun 1818 di kota Trier diperbatasan Jerman barat waktu itu termasuk Prussia. Ia kuliah f...